Dewasa kini, motor injeksi tengah meroket
penjualannya. Hal ini terjadi lantaran sistem pengabutan injeksi
terkenal irit bahan bakar minyak (BBM), minim polusi, namun memiliki performa
tetap mumpuni.
Namun terkadang, ada saja pengendara
yang belum mengetahui seluk beluk pemakaian motor dengan sistem injeksi.
Salah-salah, bisa berujung 'petaka' alias kantong bobol.
Salah satu hal sepele yang acapkali diabaikan para pengguna motor injeksi
adalah penggunaan busi sembarangan. Padahal, perangkat ini lumayan terjangkau.
Dijelaskan, secara kasat mata, bentuk
busi motor injeksi dan non injeksi sama. Namun, perbedaan terletak pada
komponen resistor businya. Busi dengan tambahan resistor lazimnya diberi
tambahan huruf R pada kodenya. Inilah busi yang cocok untuk motor injeksi.
Motor dengan sistem pengabutan injeksi
memiliki sensor-sensor untuk meningkatkan performa kinerja motor. Data dari
sensor-sensor ini akan diproses di Electronic Control Module (ECM)
untuk menghasilkan sistem pembakaran yang optimal.
Namun sensor-sensor ini tidak bisa
menerima gangguan elektromagnetik tinggi. Nah, busi merupakan salah satu
komponen yang menghasilkan gelombang elektromagnetik yang tinggi pada saat
motor dihidupkan.
Jadi
dengan adanya resistor, gelombang elektromagnetik yang ditimbulkan pada busi
dapat diredam, sehingga kinerja sensor-sensor dapat terjaga. Artinya, busi
dengan kode R --singkatan dari Racing--, sangat dianjurkan pada motor jenis
injeksi. Andaipun motor berkaburator menggunakan busi jenis ini juga tidak
masalah, lantaran sistem pengabutan karburator tidak memiliki sensor-sensor.
0 Komentar untuk "Pilih Busi Berkode R, Untuk Motor Injeksi"